/data/photo/2020/03/23/5e78531ced847.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi pecinta sinetron, sosok aktris senior Purwaniatun, yang identik dengan perannya sebagai asisten rumah tangga (ART) tentu tak asing.
Bertahun-tahun tak terdengar kabarnya, pada Senin (23/3/2020), Purwaniatun meninggal dunia dalam usia 66 tahun.
Kabar duka itu dibenarkan oleh sang cucu, Gia, saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Gia kemudian menceritakan saat-saat terakhir Purwaniatun.
Kompas.com telah merangkumnya sebagai berikut:
Baca juga: Purwaniatun Hanya Sadar 2 Hari Setelah Operasi Kanker Rahim
1. Sempat jalani operasi pengangkatan kanker rahim
Sebelum mengembuskan napas terakhir, mendiang Purwaniatun sempat menjalani operasi pengangkatan kanker rahim.
Namun, Gia menyebut usai menjalani operasi itu, keadaan Purwaniatun justru memburuk.
“Setelah dioperasi, diangkat, baru sakitnya, setelah itu belum membaik gitu sampai sekarang,” tutur Gia, Senin (23/3/2020).
Baca juga: Sebelum Meninggal, Purwaniatun Dirawat 40 Hari di Rumah Sakit
2. Dirawat di rumah sakit selama 40 hari
Mendiang Purwaniatun menjalani perawatan usai operasi pengangkatan kanker rahim selama 40 hari di rumah sakit hingga mengembuskan napas terakhir.
“Kira-kira sekarang hari ke-40, setelah operasinya di ICU,” ujar Gia.
Purwaniatun mengetahui perihal kanker rahim tersebut baru-baru ini.
Tak butuh waktu lama bagi Purwaniatun untuk mengambil langkah menjalani operasi pengangkatan kanker tersebut.
Baca juga: Mengenang Sosok Purwaniatun, Pesinetron yang Identik dengan Peran ART
“Jadi setelah tahu kanker rahim langsung minta diangkat, masih kecil gitu (kankernya). Makanya dia minta buru-buru segera (diangkat),” katanya lagi.
3. Sadar 2 hari setelah operasi
Gia menambahkan, sang nenek hanya sadar selama dua hari usai menjalani operasi.
Selebihnya, kondisi Purwaniatun kian menurun.
“Dua hari doang sadarnya, terus memburuk,” ujar Gia lagi.
Baca juga: Selain Kanker Rahim, Purwaniatun Juga Sakit Ginjal dan Paru-paru
4. Pesan terakhir Purwaniatun
Anak sulung Purwaniatun, Sigit Bayu Kuncoro mengungkap pesan terakhir mendiang ibunya pada dia serta keluarganya.
Kata Sigit, sang ibunda merupakan sosok yang memberikan petuah-petuah padanya.
Bahkan mendiang kerap kali memintanya untuk berbuat baik kepada sesama.
“Karena setiap harinya almarhum selalu memberikan wejangan-wejangan yang baik untuk keluarga, ya itu pesan terakhirnya. Harus saling tolong sesama, saudara, ada apa pun harus dibicarakan, hari-harinya memang begitu,” kata Sigit.
Baca juga: Anak Ungkap Pesan Terakhir Purwaniatun
5. Idap penyakit lain
Sigit mengatakan pula, selain kanker rahim, ibundanya yang akrab disapa Mbak Pur ini juga mengidap komplikasi penyakit ginjal dan paru-paru.
"Terakhir kena ginjal. Kondisi ginjal menurun akhirnya dilarikan ke ICU. Terus baru ketahuan paru-parunya tidak berfungsi dengan baik," ucapnya.
Sigit mengatakan, sebelum dibawa ke rumah sakit, Purwaniatun tidak mengidap kedua penyakit tersebut dan kondisi kedua organ dianggapnya sehat-sehat saja.
"Jadi baru ketahuan dan terpapar penyakit lainnya," ujar Sigit.
Hiburan - Terbaru - Google Berita
March 24, 2020 at 07:31AM
https://ift.tt/3dnjlWJ
Purwaniatun Meninggal Dunia, Jalani Operasi Kanker Rahim hingga Titipkan Pesan Terakhir - Kompas.com - KOMPAS.com
Hiburan - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/32kQdJC
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Purwaniatun Meninggal Dunia, Jalani Operasi Kanker Rahim hingga Titipkan Pesan Terakhir - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment